Kakatua | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Superclass: | Osteichthyes |
Kelas: | Cachama |
Order: | Perciformes |
Subordo: | Labroidei |
Keluarga: | Scaridae |
Genera | |
gambar1. Parrotfish
Parrotfish kebanyakan merupakan herbivora meskipun ada beberapa yang juga memakan hewan karang.Parrotfish memiliki paruh seperti burung parrot yang berfungsi untuk mengikis algae dari terumbu karang. Aktivitas grazzing ikan ini memiliki arti penting bagi ekosistem terumbu karang. aktivitas grazzing ini mampu mengendalikan populasi algae, populasi algae yang berlebih akan mematikan terumbu karang. Terumbu karang merupakan hewan yang termasuk dalam filum Cnidaria kelas Anthozoa. Terumbu karang bersimbiosis dengan algae zooxanhellae. Blomming algae pada permukaan terumbukarang akan mengambat fotosintesis dari zooxanhellae sehingga terumbu karang akan mnegalami kematian. selain itu aktivitas grazzing parrotfish juga menyumbangkan substrat pasir bagi ekosistem terumbu karang (bioerosion). Gigi faringeal parrotfish terus mengalami pertumbuhan sehingga mereka harus terus memakan dan menggerus batu. parrotfish akan mengekskresikan pasir sebagai sisa metabolisme mereka. Seekor parrotfish mampu menghasilkan 90 kilogram pasir setahun dan ikut berperan dalam pembentukan pulau-pulau pasir kecil di Caribia.
Ukuran maksimum Parrotfish bervariasi, dengan mayoritas mencapai 30-50 cm (12-20 inch) panjangnya. Namun, beberapa spesies dapat mencapai hampir 1 meter (3.3 kaki), bahkan parrotfish humphead hijau mencapai hingga 1,3 meter (4.3 kaki). Tubuh ikan ini memiliki stuktur daging yang kenyal cenderung keras (saya pernah makan hehe) berbentuk latero lateral tebal, tipe sisik cycloid, sirip pectoral besar dan pergerakannya keatas-bawah seperti kepakan burung, serta sirip ekor besar homocercal.sirip pectoral berfungsi utama untuk pergerakan ikan ini, sirip ekor berfungsi sebagai kemudi dan digunakan membantu pergerakan jika mereka akan berenang dengan kecepatan tinggi.
Parrotfish termasuk ikan hermaprodit protogini. Pada awalnya semua Parrotfish dilahirkan sebagai betina dan jika sudah dewasa akan berubah menjadi jantan (fase terminal). Namun, dalam banyak spesies, misalnya lampu merah kakatua (Sparisoma viride), beberapa individu langsung berjenis jantan ( tidak mulai sebagai betina). Bbeberapa spesies, misalnya kakatua Mediterania (S. cretense), adalah sekunder gonochorist , yang berarti bahwa beberapa betina tidak berubah seks, dan mereka yang melakukan, berubah dari betina ke jantan sementara masih belum menghasilkan (yaitu, reproduktif betina berfungsi tidak berubah untuk jantan). kakatua marmer (Leptoscarus vaigiensis) adalah satu-satunya spesies dari kakatua diketahui tidak mengubah jenis kelamin.
Parrotfish hidup berkoloni dengan satu jantan. jika jantan mati maka betina terbesar akan berubah menjadi jantan dan menjadi peimimpin koloni. Pada sebagian besar spesies, fase awal adalah merah kusam, coklat atau abu-abu, sedangkan fase terminal jelas hijau atau biru dengan tambalan merah muda atau kuning cerah. Terminal sangat berbeda dan fase awal pertama kali digambarkan sebagai spesies yang terpisah pada beberapa kasus, tetapi ada juga beberapa spesies di mana tahap adalah sama.
parrotfih mengalami polychromatism yaitu mengalami pergantian warna sepanjang hidupnya. pada awalnya parrotfish berwarna abu-abu kusam, selanjutnya menjadi hijau dan kemudian menjadi berwarna warni ketika dewasa.
Video parrotfish berenang
Parrotfish memiliki keunikan yaitu akan menekskresikan mukus yang membentuk cocon atau kantong ketika mereka tidur. kantong tidur mereka ini dapat menyamarkan bau sehingga parrotfish terhindar dari serangan predator seperti hiu dan barracuda. selaput lendir ini juga dapat berfungsi sebagai early warning terhadapa predator serta melindungi dari sengatan UV.
Video parrotfish tidur
Gambar2. Kantong tidur Parrotfish
gambar 3. kantong tidur parrotfish
Refrensi
· ^ a b Westneat, M. W. and M. E. Alfaro (2005). "Phylogenetic relationships and evolutionary history of the reef fish family Labridae." Molecular Phylogenetics and Evolution 36(2): 201-428.
· ^ Streelman, J. T., M. E. Alfaro, et al. (2002). "Evolutionary History of The Parrotfishes: Biogeography, Ecomorphology, and Comparative Diversity." Evolution 56(5): 961-971.
· ^ Bellwood, D. R., Hoey, A. S., J. H. Choat. (2003). "Limited functional redundancy in high diversity systems: resilience and ecosystem function on coral reefs." Ecology Letters 6(4): 281–285.
· ^ Lokrantz, J., Nyström, Thyresson, M., M., C. Johansson. (2008). "The non-linear relationship between body size and function in parrotfishes." Coral reefs 27(4): 967-974.
· ^ Randall, J. E. (2007). Reef and Shore Fishes of the Hawaiian Islands. ISBN 9781929054039
· ^ a b Choat, J.H. & Bellwood, D.R. (1998). Paxton, J.R. & Eschmeyer, W.N.. ed. Encyclopedia of Fishes. San Diego: Academic Press. pp. 209–211. ISBN 0-12-547665-5.
· ^ a b c Lieske, E., & R. Myers (1999). Coral Reef Fishes. 2nd edition. Princeton University Press. ISBN 0-691-00481-1
· ^ Thurman, H.V; Webber, H.H. (1984). "Chapter 12, Benthos on the Continental Shelf". Marine Biology. Charles E. Merrill Publishing. pp. 303–313. Accessed 2009-06-14.
· ^ Froese, Rainer, and Daniel Pauly, eds. (2009). "Bolbometopon muricatum" in FishBase. December 2009 version.
· ^ Bester, C. Stoplight parrotfish. Florida Museum of Natural History, Ichthyology Department. Accessed 15-12-2009
· ^ Afonsoa, Moratoa & Santos (2008). Spatial patterns in reproductive traits of the temperate parrotfish Sparisoma cretense. Fisheries Research 90(1-3): 92-99
· ^ BBC Parrotfish to aid reef repair 1 November 2007
· ^ a b c Cerny-Chipman, E. "Distribution of Ultraviolet-Absorbing Sunscreen Compounds Across the Body Surface of Two Species of Scaridae." DigitalCollections@SIT 2007. Accessed 2009-06-21.
· ^ Langerhans, R.B. "Evolutionary consequences of predation: avoidance, escape, reproduction, and diversification." pp. 177-220 in Elewa, A.M.T. ed. Predation in organisms: a distinct phenomenon. Heidelberg, Germany, Springer-Verlag. 2007. Accessed 2009-06-21.
· ^ a b c Videlier, H.; Geertjes, G.J. and Videlier, J.J. (1999). "Biochemical characteristics and antibiotic properties of the mucous envelope of the queen parrotfish". Journal of Fish Biology. 54: 1124–1127. doi:10.1111/j.1095-8649.1999.tb00864.x. Retrieved 2009-06-21.[dead link]
· Sepkoski, Jack (2002). "A compendium of fossil marine animal genera". Bulletins of American Paleontology 364: p.560. Retrieved 2011-05-18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar